Berkat kesuksesan game Coffee Talk yang pertama dari pengembang Indonesia yaitu Toge Productions betul-betul memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan sekuel yang dirilis beberapa waktu lalu. Diberi judul Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly, game ini kembali menempatkanmu sebagai barista di dunia modern yang dipenuhi elemen fantasi unik, di mana kamu bisa menjalin interaksi mendalam dengan pelanggan-pelanggan ikonik.
Dengan fondasi kuat dari game pertamanya, developer kini lebih fokus pada pengembangan cerita dan pembaruan baru yang menjadi salah satu daya tarik utama game ini. Bagaimana perbedaan yang ditawarkan di sekuel baru ini? Dan apakah pengalaman bermainnya terasa lebih dalam? Berikut ulasan lengkapnya!
Presentasi yang Konsisten
Seperti pendahulunya, Coffee Talk Episode 2 hadir dengan grafis pixel art yang sesuai dengan preferensi estetika kami. Presentasinya tampak indah, dan karakter dalam pixel art kali ini lebih halus namun tetap mempertahankan gaya retro yang khas. Karakter juga terlihat lebih ekspresif dengan animasi yang berubah-ubah sesuai momen tertentu.
Meski tampilannya mirip, ada pembaruan kecil pada tab log pesan yang kini terlihat lebih rapi dan terintegrasi dengan potret karakter. Selain itu, soundtrack LoFi hip-hop karya Andrew Jeremy memberikan atmosfer yang familiar bagi penggemar game pertama, menjadikan sisi presentasi ini salah satu favorit.
Sensasi Jadi Bartender
Mekanisme utama membuat minuman hangat masih dihadirkan dengan beberapa perubahan. Kamu tetap bisa mencampur bahan sesuai permintaan pelanggan, namun kini ada dua bahan dasar baru, Butterfly Pea dan Hibiscus, yang menambah variasi kombinasi. Meracik minuman bisa menjadi aktivitas yang mudah atau menantang tergantung seberapa jelas permintaan pelanggan, dan jika mereka sedikit abstrak, kamu harus mengira-ngira komposisi bahan yang sesuai.
Kamu tidak langsung mendapat akses ke semua resep di Brewpad sehingga perlu bereksperimen untuk menemukan kombinasi yang tepat. Meski kesalahan dalam menyajikan minuman tak memberi dampak besar pada alur permainan, pelanggan mungkin menunjukkan kekecewaan.
Pelanggan yang Berkesan
Sebagai sekuel game Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly ada karakter-karakter baru yang menambah suasana Coffee Shop, seperti Lucas, seorang satyr influencer, dan Riona, banshee yang bercita-cita jadi penyanyi sopran. Karakter-karakter dari game sebelumnya juga kembali dengan perkembangan cerita mereka. Selain menampilkan presentasi yang santai, karakter yang relatable dengan mimpi dan konflik sederhana menjadikan interaksi dalam game terasa menyenangkan dan nyata.
Game ini juga memiliki fitur Tomodachill (aplikasi media sosial) yang memungkinkan kamu untuk melihat update keseharian karakter dan memberi “like” pada unggahan mereka, yang menambah kesan realistis dan memperluas dunia Coffee Talk secara nyata.
Coffee Talk Episode 2 tetap menyajikan pengalaman sebagai bartender di dunia fantasi ini dengan nuansa santai dan penuh makna. Dengan karakter ikonik, soundtrack LoFi yang menenangkan, dan gameplay yang adiktif, game ini menjadi pelepas stres yang efektif. Jika kamu penggemar seri pertama, sekuel ini sangat direkomendasikan, terutama untuk mereka yang mencari game visual novel dengan fokus pada interaksi karakter dan cerita yang santai.